=> Ingin Mengenal Jokowi Lebih Dalam Kunjungin Juga http://www.evywers.com/
Jakarta - Pihak Prabowo-Hatta menuding beredarnya dokumen negara tentang rekomendasi pemecatan DKP dalam kasus HAM 1998 didalangi kubu Jokowi-JK. Apa respons timses Jokowi-JK?
"Saya kira enggak ya, kami sejak awal menolak model kampanye hitam. Apakah itu tabloid, surat Kejaksaan Agung, atau surat apapun yang berbau fitnah, SARA, memecah belah, kita serahkan ke kepolisian," ujar Ketua tim pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo usai Seminar Nasional 'Peluang Capres Pemilu 2014' yang diadakan Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakpus, Kamis (12/6/2014).
Tjahjo mengatakan, Jokowi dan timnya tidak tahu menahu soal beredarnya dokumen rahasia yang menyebutkan rekomendasi pemecatan Prabowo Subianto dari TNI. Tjahjo menduga surat itu sengaja diedarkan oleh orang-orang di luar pihak Jokowi-JK.
"Sosial media kan orang bebas. Orang bisa mengata-ngatain Pak Jokowi. Di twitter saja kan bebas, orang bisa ngata-ngatain, mau buka-buka kedok orang kan bebas," ucap Sekjen PDIP ini.
Surat rekomendasi pemecatan Prabowo tersebut, yang beredar di masyarakat, berisi keputusan Dewan Kehormatan Perwira Nomor KEP/03/VIII/1998/DKP. Surat tersebut dibuat dan ditandatangani pada 21 Agustus 1998 oleh Ketua Dewan Kehormatan Perwira Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI Djamari Chaniago, Wakil Ketua Letjen TNI Fahrul Razi, anggota Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan anggota Letjen Yusuf Kartanegara.
Jakarta - Pihak Prabowo-Hatta menuding beredarnya dokumen negara tentang rekomendasi pemecatan DKP dalam kasus HAM 1998 didalangi kubu Jokowi-JK. Apa respons timses Jokowi-JK?
"Saya kira enggak ya, kami sejak awal menolak model kampanye hitam. Apakah itu tabloid, surat Kejaksaan Agung, atau surat apapun yang berbau fitnah, SARA, memecah belah, kita serahkan ke kepolisian," ujar Ketua tim pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo usai Seminar Nasional 'Peluang Capres Pemilu 2014' yang diadakan Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakpus, Kamis (12/6/2014).
Tjahjo mengatakan, Jokowi dan timnya tidak tahu menahu soal beredarnya dokumen rahasia yang menyebutkan rekomendasi pemecatan Prabowo Subianto dari TNI. Tjahjo menduga surat itu sengaja diedarkan oleh orang-orang di luar pihak Jokowi-JK.
"Sosial media kan orang bebas. Orang bisa mengata-ngatain Pak Jokowi. Di twitter saja kan bebas, orang bisa ngata-ngatain, mau buka-buka kedok orang kan bebas," ucap Sekjen PDIP ini.
Surat rekomendasi pemecatan Prabowo tersebut, yang beredar di masyarakat, berisi keputusan Dewan Kehormatan Perwira Nomor KEP/03/VIII/1998/DKP. Surat tersebut dibuat dan ditandatangani pada 21 Agustus 1998 oleh Ketua Dewan Kehormatan Perwira Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI Djamari Chaniago, Wakil Ketua Letjen TNI Fahrul Razi, anggota Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan anggota Letjen Yusuf Kartanegara.
Like the Post? Share with your Friends:-
0 komentar:
POST A COMMENT