=> Ingin Mengenal Jokowi Lebih Dalam Kunjungin Juga http://www.evywers.com/
Pertama : Dimasa kampanye, Jokowi dan Ahok berjanji dalam waktu 100 hari akan melakukan revolusi kemacetan. Namun beberapa minggu ini, pasca volume hujan yang terus meningkat pada awal Januari-Februari 2014, kemacetan semakin masif.
Kemacetan yang tadinya tersentralisir di beberapa ruas jalan ramai, kini malah semakin meluas di seluruh titik Jalan Jakarta. Inilah buah tangan Jokowi-Ahok yang patut kita banggakan saat ini.
Bahkan dengan prestasi inilah kita patut mendorong Jokowi sebagai calon presiden RI pada pemilihan presiden 2014. Kita termasuk golongan orang-orang yang merugi lima tahun kedepan, bila presiden RI bukan Jokowi !
Kedua : Dimasa kampanye, Jokowi-Ahok berikrar di hadapan masyarakat Jakarta, bahwa dalam waktu 100 hari kerja, mereka akan merombak total manajemen mitigasi penanggulangan bencana banjir, agar warga Jakarta tak lagi dihantui banjir.
Hasilnya, kini banjir semakin meluas bila volume hujan meningkat seperti pada bulan Januari-Februari 2014, bahkan banjir kini sudah lancang masuk ke kamar dan dapur istana negara. Inilah hasil mitigasi teranyar dan terdahsyat yang dilakukan Jokowi-Ahok.
Dengan prestasi ini, maka Jokowi sudah layak kita dudukkan di tahta pencalonannya sebagai presiden RI. Ini momentum yang tepat punya sosok presiden seperti Jokowi.
Ketiga : Buruknya moda transportasi darat dalam kota DKI pun menjadi konsen Jokowi-Ahok selama masa kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI. Saat itu, Jokowi dan Ahok bahkan secara fulgar menyampaikan niatnya untuk mencabut izin metro mini yang menjadi salah satu sumber kesemrawutan lalulintas di Jakarta.
Alhasil, sampai hari ini, Jokowi-Ahok tak punya nyali, bahkan bus berwarna orange yang kerap menggasak nyawa pengendara bermotor dan pejalan kaki itu, dibiarkan terus menjadi-jadi di Jakarta. Jokowi-Ahok bahkan tak menunjukkan tanda-tanda yang signifikan terkait revolusi menajemen transportasi dalam kota Jakarta.
Inilah bukti kesungguhan Jokowi-Ahok membenahi Jakarta selama dua tahun terakhir. Kita perlu salut dan mengajungkan jempol tangan dan kaki untuk Jokowi-Ahok.
Keempat : Pada saat kampanye menjadi calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Jokowi-Ahok pun menyadari, bahwa semakin banyaknya pembangunan mall dan sentra perbelanjaan di kawasan kota Jakarta, kian menggerus badan jalan.
Pasalnya, mall dan sentra perbelanjaan sejenis, tak menyediakan lahan parkir yang memadai. Selama ini, pengguna kenderaan bermotor kerap menggunakan jasa parkir liar yang memanfaatkan separuh badan jalan sebagai lahan parkir.
Alhasil penyempitan ruas jalan akibat lahan parker liar itu, menjadi faktor yang kerap menyebabkan kemacetan yang tak karuan di Jakarta. Jokowi-Ahok sadar betul akan fakta ini, namun Alhamdulillah, hingga saat ini keduanya (Jokowi-Ahok) membiarkannya semakin masif dan meresahkan warga DKI.
Kelima : Konon bus way sebagai warisan prestasi mantan gubernur Sutioso, menurut Jokowi-Ahok kala kampanye, manajemennya perlu di rombak total. Alhamdulillah, hingga kini sudah ada beberapa bus way yang terbakar hangus. Ini sebagai bukti nyata, bahwa revolusi manajemen pengelolaan bus way yang dimaksudkan Jokowi-Ahok telah berbuah manis.
Kini bus way setelah melalui sentuhan tangan dingin Jokowi-Ahok, semakin menjadi moda transportasi dalam kota yang nyaman di tumpangi warga DKI Jakarta. Buktinya, dalam bulan ini saja sudah ada beberapa bus way yang terbakar disaat mengangkut penumpang.
Dengan beberapa prestasi Jokowi yang mencengangkan di atas, rasanya tepat bila ia dinobatkan sebagai capres RI 2014. Prestasinya memimpin Jakarta selama dua tahun ini, telah memberikan rekam-jejak yang mengagumkan. Pantas saja publik dan media, begitu menjagokan Jokowi.
Bahkan di beberapa survei, ia (Jokowi) selalu nangkring di posisi polling ter-atas dari sisi populeritas dan elektabilitas. Kelak ia menjadi presiden RI, semoga kita turut merasakan kenyamanan dan kemakmuran sebagaimana ia mempimpin Jakarta selama dua tahun ini, Semoga.
Pertama : Dimasa kampanye, Jokowi dan Ahok berjanji dalam waktu 100 hari akan melakukan revolusi kemacetan. Namun beberapa minggu ini, pasca volume hujan yang terus meningkat pada awal Januari-Februari 2014, kemacetan semakin masif.
Kemacetan yang tadinya tersentralisir di beberapa ruas jalan ramai, kini malah semakin meluas di seluruh titik Jalan Jakarta. Inilah buah tangan Jokowi-Ahok yang patut kita banggakan saat ini.
Bahkan dengan prestasi inilah kita patut mendorong Jokowi sebagai calon presiden RI pada pemilihan presiden 2014. Kita termasuk golongan orang-orang yang merugi lima tahun kedepan, bila presiden RI bukan Jokowi !
Kedua : Dimasa kampanye, Jokowi-Ahok berikrar di hadapan masyarakat Jakarta, bahwa dalam waktu 100 hari kerja, mereka akan merombak total manajemen mitigasi penanggulangan bencana banjir, agar warga Jakarta tak lagi dihantui banjir.
Hasilnya, kini banjir semakin meluas bila volume hujan meningkat seperti pada bulan Januari-Februari 2014, bahkan banjir kini sudah lancang masuk ke kamar dan dapur istana negara. Inilah hasil mitigasi teranyar dan terdahsyat yang dilakukan Jokowi-Ahok.
Dengan prestasi ini, maka Jokowi sudah layak kita dudukkan di tahta pencalonannya sebagai presiden RI. Ini momentum yang tepat punya sosok presiden seperti Jokowi.
Ketiga : Buruknya moda transportasi darat dalam kota DKI pun menjadi konsen Jokowi-Ahok selama masa kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI. Saat itu, Jokowi dan Ahok bahkan secara fulgar menyampaikan niatnya untuk mencabut izin metro mini yang menjadi salah satu sumber kesemrawutan lalulintas di Jakarta.
Alhasil, sampai hari ini, Jokowi-Ahok tak punya nyali, bahkan bus berwarna orange yang kerap menggasak nyawa pengendara bermotor dan pejalan kaki itu, dibiarkan terus menjadi-jadi di Jakarta. Jokowi-Ahok bahkan tak menunjukkan tanda-tanda yang signifikan terkait revolusi menajemen transportasi dalam kota Jakarta.
Inilah bukti kesungguhan Jokowi-Ahok membenahi Jakarta selama dua tahun terakhir. Kita perlu salut dan mengajungkan jempol tangan dan kaki untuk Jokowi-Ahok.
Keempat : Pada saat kampanye menjadi calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Jokowi-Ahok pun menyadari, bahwa semakin banyaknya pembangunan mall dan sentra perbelanjaan di kawasan kota Jakarta, kian menggerus badan jalan.
Pasalnya, mall dan sentra perbelanjaan sejenis, tak menyediakan lahan parkir yang memadai. Selama ini, pengguna kenderaan bermotor kerap menggunakan jasa parkir liar yang memanfaatkan separuh badan jalan sebagai lahan parkir.
Alhasil penyempitan ruas jalan akibat lahan parker liar itu, menjadi faktor yang kerap menyebabkan kemacetan yang tak karuan di Jakarta. Jokowi-Ahok sadar betul akan fakta ini, namun Alhamdulillah, hingga saat ini keduanya (Jokowi-Ahok) membiarkannya semakin masif dan meresahkan warga DKI.
Kelima : Konon bus way sebagai warisan prestasi mantan gubernur Sutioso, menurut Jokowi-Ahok kala kampanye, manajemennya perlu di rombak total. Alhamdulillah, hingga kini sudah ada beberapa bus way yang terbakar hangus. Ini sebagai bukti nyata, bahwa revolusi manajemen pengelolaan bus way yang dimaksudkan Jokowi-Ahok telah berbuah manis.
Kini bus way setelah melalui sentuhan tangan dingin Jokowi-Ahok, semakin menjadi moda transportasi dalam kota yang nyaman di tumpangi warga DKI Jakarta. Buktinya, dalam bulan ini saja sudah ada beberapa bus way yang terbakar disaat mengangkut penumpang.
Dengan beberapa prestasi Jokowi yang mencengangkan di atas, rasanya tepat bila ia dinobatkan sebagai capres RI 2014. Prestasinya memimpin Jakarta selama dua tahun ini, telah memberikan rekam-jejak yang mengagumkan. Pantas saja publik dan media, begitu menjagokan Jokowi.
Bahkan di beberapa survei, ia (Jokowi) selalu nangkring di posisi polling ter-atas dari sisi populeritas dan elektabilitas. Kelak ia menjadi presiden RI, semoga kita turut merasakan kenyamanan dan kemakmuran sebagaimana ia mempimpin Jakarta selama dua tahun ini, Semoga.
Like the Post? Share with your Friends:-
0 komentar:
POST A COMMENT