=> Ingin Lebih Mengenal Jokowi Lebih Dalam Kunjungin Juga http://www.evywers.com/
Serangan 'capres boneka' Prabowo pada Jokowi menuai kritik. Pernyataan ini dinilai berlebihan bahkan terlalu sadis.
"Tuduhan Prabowo ke Jokowi bahwa dia boneka itu sadis. Ya memang ada konflik dengan pencapresan tapi tetap harus santun," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Tjipta Lesmana dalam diskusi 'Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014' di Warung Daun, Jalan Cikini, Jakpus, Sabtu (29/3).
Ia menilai seharusnya kesempatan kampanye adalah ajang pemaparan ide. Bukan menunjukkan kebencian dan sakit hati pada partai lain.
Ia menganjurkan sebaiknya Prabowo menghentikan serangannya pada PDIP dan Jokowi. Menurutnya hal ini akan mengurangi simpati masyarakat pada Gerindra.
"Saran saya untuk Pak Prabowo, stop complaining. Apa artinya kampanye dengan menanamkan sikap ke rakyat. Mestinya tidak bgitu. Harusnya menyampaikan visi misinya. Bukan hantam sana sini. Itu tidak efektif," sambungnya.
Hal senada juga dikatakan oleh pengamat psikologi politik Hamdi Muluk yang mengatakan dalam politik selalu ada usaha untuk medelegitimasi rivalnya. Ia menilai hal tersebut biasa saja selama dalam koridor yang jelas.
"Kalau ada kemarahan dalam politik itu wajar. Setiap aktor yang berpolitik itu rumusnya sederhana. Kalau bisa dia akan melakukan delegitmasi, bagaimana dia melegitimasikan posisinya dan medelegitimasi lawannya," ujar Hamdi Muluk.(dtc)
Serangan 'capres boneka' Prabowo pada Jokowi menuai kritik. Pernyataan ini dinilai berlebihan bahkan terlalu sadis.
"Tuduhan Prabowo ke Jokowi bahwa dia boneka itu sadis. Ya memang ada konflik dengan pencapresan tapi tetap harus santun," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Tjipta Lesmana dalam diskusi 'Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014' di Warung Daun, Jalan Cikini, Jakpus, Sabtu (29/3).
Ia menilai seharusnya kesempatan kampanye adalah ajang pemaparan ide. Bukan menunjukkan kebencian dan sakit hati pada partai lain.
Ia menganjurkan sebaiknya Prabowo menghentikan serangannya pada PDIP dan Jokowi. Menurutnya hal ini akan mengurangi simpati masyarakat pada Gerindra.
"Saran saya untuk Pak Prabowo, stop complaining. Apa artinya kampanye dengan menanamkan sikap ke rakyat. Mestinya tidak bgitu. Harusnya menyampaikan visi misinya. Bukan hantam sana sini. Itu tidak efektif," sambungnya.
Hal senada juga dikatakan oleh pengamat psikologi politik Hamdi Muluk yang mengatakan dalam politik selalu ada usaha untuk medelegitimasi rivalnya. Ia menilai hal tersebut biasa saja selama dalam koridor yang jelas.
"Kalau ada kemarahan dalam politik itu wajar. Setiap aktor yang berpolitik itu rumusnya sederhana. Kalau bisa dia akan melakukan delegitmasi, bagaimana dia melegitimasikan posisinya dan medelegitimasi lawannya," ujar Hamdi Muluk.(dtc)
Like the Post? Share with your Friends:-
0 komentar:
POST A COMMENT