=> Ingin Lebih Mengenal Jokowi Lebih Dalam Kunjungin Juga http://www.evywers.com/
Posko pemenangan Joko Widodo atau biasa disebut Jokowi for President (JKW4P) mengeluarkan pernyataan yang meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh, mengklarifikasi masuknya nama Joko Widodo (Jokowi) dalam soal Ujian Nasional (UN) baik SMA dan SMP.
Aria Bima, tim media centre JKW4P, mengatakan Nuh sebagai menteri pendidikan pasti mengetahui seluk beluk materi soal UN yang diujikan di sekolah. Oleh karena itu, Nuh harus bertindak bijaksana dan mengakui kelemahan-kelemahannya.
"Kalau kelalaian, silakan M Nuh mundur. Tidak usah terlalu bertingkah, tidak terlalu mengaitkan fungsi jabatan menteri untuk melakukan manuver-manuver politik untuk menjelekkan capres satu dan lainnya," ujar Aria di Jakarta, Minggu (4/5).
Nama Jokowi disebut dalam soal UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia jurusan IPS. Latar belakang dan prestasi Jokowi dijelaskan secara singkat dalam satu kolom yang berisikan dua paragraf.
Dari profil Jokowi, gemar blusukan hingga persoalan yang dihadapinya terkait Upah Minimum Provinsi (UMP) dijelaskan dalam keterangan tersebut. Setelah itu ada sejumlah pertanyaan mengenai profil Jokowi.
Aria meminta Nuh tidak terlibat dalam politik praktis. Jika Nuh ingin terlibat politik praktis, sebaiknya harus menanggalkan jabatannya terlebih dahulu.
Menurut Aria, penjaringan soal-soal ujian itu dilakukan guru-guru yang telah terseleksi, dari bank soal nasional, dan sistem pendidikan nasional.
Bahan-bahan untuk soal ujian itu lalu masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyeleksi akhir. Artinya, munculnya nama Jokowi di soal ujian adalah tanggung jawab mereka.
"Jadi soal-soal itu ranah Kementerian Pendidikan. Ini faktor kesengajaan M.Nuh sendiri," imbuhnya.
Aria pun menyindir pernyataan M Nuh mengenai pelaksanaan UN SMP, bahwa di beberapa tempat berstatus aman karena tidak ada nama Jokowi di dalam soal.
"Kalimat dia 'aman dapat dilaksanakan karena tidak ada nama Jokowi'. Ini kan kalimat bersayap. Seolah-olah Jokowi memanfaatkan soal ujian nasional," kata Aria.
"Padahal pembuatan soal-soal ujian nasional sangat selektif yang dilakukan Kementerian Pendidikan sejak April 2013."
Aria menyatakan dengan adanya kasus tersebut, nama Jokowi semakin jelek di masyarakat karena seakan memanfaatkan UN untuk mempopulerkan nama sendiri.
Bahkan, lanjutnya, diisukan ujian nasional akan diundur untuk materi SMP karena ada materi yang menyebut nama Jokowi itu.
"Kita klarifikasi ini karena ini sangat merugikan Jokowi sebagai calon presiden," tukas Aria.
"Kami tunggu sampai tanggal 5 Mei bila tidak menjelaskan, Tim relawan JKW4P dan relawan Jokowi lainnya akan mensomasi Nuh."
Anggota Tim Relawan JKW4P, Anton DH Nugrahanto, menambahkan pencantuman nama dalam ujian nasional jelas merugikan Jokowi.
Dia menegaskan bahwa apabila Nuh tidak segera menjelaskan, maka ada dugaan Nuh ditumpangi parta politik untuk memojokkan Jokowi.
"Ini mendiskreditkan Jokowi main kotor. Kami meminta M.Nuh tidak bermain politik dengan menggunakan institusi pendidikan," tandasnya.
Posko pemenangan Joko Widodo atau biasa disebut Jokowi for President (JKW4P) mengeluarkan pernyataan yang meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh, mengklarifikasi masuknya nama Joko Widodo (Jokowi) dalam soal Ujian Nasional (UN) baik SMA dan SMP.
Aria Bima, tim media centre JKW4P, mengatakan Nuh sebagai menteri pendidikan pasti mengetahui seluk beluk materi soal UN yang diujikan di sekolah. Oleh karena itu, Nuh harus bertindak bijaksana dan mengakui kelemahan-kelemahannya.
"Kalau kelalaian, silakan M Nuh mundur. Tidak usah terlalu bertingkah, tidak terlalu mengaitkan fungsi jabatan menteri untuk melakukan manuver-manuver politik untuk menjelekkan capres satu dan lainnya," ujar Aria di Jakarta, Minggu (4/5).
Nama Jokowi disebut dalam soal UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia jurusan IPS. Latar belakang dan prestasi Jokowi dijelaskan secara singkat dalam satu kolom yang berisikan dua paragraf.
Dari profil Jokowi, gemar blusukan hingga persoalan yang dihadapinya terkait Upah Minimum Provinsi (UMP) dijelaskan dalam keterangan tersebut. Setelah itu ada sejumlah pertanyaan mengenai profil Jokowi.
Aria meminta Nuh tidak terlibat dalam politik praktis. Jika Nuh ingin terlibat politik praktis, sebaiknya harus menanggalkan jabatannya terlebih dahulu.
Menurut Aria, penjaringan soal-soal ujian itu dilakukan guru-guru yang telah terseleksi, dari bank soal nasional, dan sistem pendidikan nasional.
Bahan-bahan untuk soal ujian itu lalu masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyeleksi akhir. Artinya, munculnya nama Jokowi di soal ujian adalah tanggung jawab mereka.
"Jadi soal-soal itu ranah Kementerian Pendidikan. Ini faktor kesengajaan M.Nuh sendiri," imbuhnya.
Aria pun menyindir pernyataan M Nuh mengenai pelaksanaan UN SMP, bahwa di beberapa tempat berstatus aman karena tidak ada nama Jokowi di dalam soal.
"Kalimat dia 'aman dapat dilaksanakan karena tidak ada nama Jokowi'. Ini kan kalimat bersayap. Seolah-olah Jokowi memanfaatkan soal ujian nasional," kata Aria.
"Padahal pembuatan soal-soal ujian nasional sangat selektif yang dilakukan Kementerian Pendidikan sejak April 2013."
Aria menyatakan dengan adanya kasus tersebut, nama Jokowi semakin jelek di masyarakat karena seakan memanfaatkan UN untuk mempopulerkan nama sendiri.
Bahkan, lanjutnya, diisukan ujian nasional akan diundur untuk materi SMP karena ada materi yang menyebut nama Jokowi itu.
"Kita klarifikasi ini karena ini sangat merugikan Jokowi sebagai calon presiden," tukas Aria.
"Kami tunggu sampai tanggal 5 Mei bila tidak menjelaskan, Tim relawan JKW4P dan relawan Jokowi lainnya akan mensomasi Nuh."
Anggota Tim Relawan JKW4P, Anton DH Nugrahanto, menambahkan pencantuman nama dalam ujian nasional jelas merugikan Jokowi.
Dia menegaskan bahwa apabila Nuh tidak segera menjelaskan, maka ada dugaan Nuh ditumpangi parta politik untuk memojokkan Jokowi.
"Ini mendiskreditkan Jokowi main kotor. Kami meminta M.Nuh tidak bermain politik dengan menggunakan institusi pendidikan," tandasnya.
Like the Post? Share with your Friends:-
0 komentar:
POST A COMMENT